www.itusaya.com/Gimana sih rasanya jika pekerangan rumah teman-teman di penuhi dengan tanaman bunga. Pastinya, suasana hati teman-teman akan ikut berbunga-bunga nih disetiap paginya. Apalagi saat ini, lagi musim bunga nih teman-teman, sudah pada punya koleksi belum di rumahnya? Ada baiknya teman-teman mengoleksi bunga anggrek karena jenis bunga yang satu ini terbilang mewah dan menawan sih untuk di pandang. Sudah taukan jenis bunga anggrek yang saat ini lagi populer di Indonesia. Jika belum, ini bisa jadi referensi buat teman-teman untuk memilih jenis bunga anggrek yang lagi populer.
1) Anggrek Serat
Anggrek serat merupakan salah satu tumbuhan endemik Indonesia loh. Tumbuhan ini menjadi flora identitas Provinsi Sulawesi Tenggara. Anggrek ini termasuk dalam suku ''Orchidaceae''. Dengan nama ilmiah Dendrobium utile. Nama anggrek serat dalam bahasa lokal Sulawesi adalah anomi, anemi atau alemi. Tumbuhan ini bernama anggrek serat karena umbi semu dari tanaman ini mengandung serat yang kadang serat tersebut dimanfaatkan untuk bahan anyaman.
Jenis anggrek ini tergolong tanaman epifit yaitu tanaman yang hidupnya menempel pada sebuah batang pohon. Secara umum anggrek ini terdiri dari bunga, batang, akar, umbi semu dan daun. Anggrek serat memiliki umbi semu yang kecil, agak pipih dan lebih keras dari umbi semu pada anggrek yang lain. Umbi semu pada tumbuhan ini tumbuh memanjang seperti batang dan berwarna hijau kekuningan. Daun anggrek serat berbentuk lanset dan terletak pada setiap ketiak pada batang. Daun tumbuhan ini relatif kecil daripada daun anggrek lain.
Tumbuhan ini, memiliki bentuk akar yang unik. Keunikannya terletak pada akar membentuk suatu rhizome merambat teratur serta membentuk roset seperti tumbuhan paku sarang burung. Akarnya menjadi alat utama bagi tanaman bunga ini untuk menempel pada pohon tempat hidupnya. Bunga anggrek serat terdiri dari mahkota bunga dan kelopak bunga. Bunga muncul pada setiap tangkai, dan tangkai ini muncul pada setiap lipatan daun.
Mahkota dan kelopak bunga anggrek serat berwarna kuning dan bentuknya menyempit dan memanjang. Tumbuhan ini banyak dibudidayakan bukan karena keindahan mahkota bunganya tetapi karena umbi semunya. Penampilan umbi semu pada anggrek serat terlebih menarik dengan warna yang mengkilat, bahkan lebih menarik dari bunganya sendiri. Pada umbi semu anggrek serat terdapat serat-serat sklerenkim yang dapat digunakan untuk membuat barang-barang anyaman.
2) Anggrek Dendrobium
Anggrek Dendrobium adalah salah satu marga anggrek epifit yang biasa digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan mudah berbunga. Pola tumbuh anggrek ini bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru yang tumbuh di sampingnya.
Pada anggrek simpodial ini terdapat penghubung yang disebut rhizoma atau batang di bawah tanah. Dari rhizoma ini akan keluar tunas anakan baru. Di antara rhizoma dan daun ada semacam umbi yang disebut pseudobulb (umbi palsu). Ukuran maupun bentuk pseudobulb bervariasi. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari dengan sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila suhu terlalu tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar.
3) Anggrek Tebu
Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa. Wah, keren kan? Anggrek tebu sering disebut juga sebagai anggrek macan (meskipun rancu Grammatophyllum scriptum yang memiliki nama serupa), anggrek harimau, dan anggrek ratu. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids. Dalam bahasa latin (nama ilmiah) anggrek tebu disebut sebagai Grammatophyllum speciosum. Ciri-ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5-2 cm. Dalam setiap malai bisa memiliki puluhan, bahkan mencapai seratus kuntum bunga yang masih-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm. Batangnya mirip dengan tebu lantaran itu kemudian anggrek ini terkenal sebagai anggrek tebu. Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.
4) Anggrek Bulan
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) atau puspa pesona adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut. Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
5) Anggrek Cattleya
Anggrek Cattleya adalah salah satu genus dari 42 spesies anggrek dari Kosta Rika sampai bagian Tropis Amerika Selatan dan merupakan salah satu marga anggrek epifit. Diberi nama Cattleya oleh John Lindley pada tahun 1824 setelah Sir William Cattley yang berhasil membudidayakan spesimen Cattleya Labiata yang digunakan sebagai kemasan materi dalam pengiriman anggrek lainnya. Anggrek jenis ini hidup menumpang pada pohon-pohon kayu besar, sehingga mereka terlindung dari paparan sinar matahari langsung dan memperoleh kelembaban yang sangat mereka butuhkan.
Anggrek ini tidak menyukai sinar matahari langsung sepanjang hari. Tapi senang mendapat sinar langsung di pagi hari selama 4-5 jam sehari, atau sinar terang sehari penuh. Bila daunnya berwarna hijau gelap, itu pertanda anggrek ini kekurangan sinar Matahari. Sebaliknya, bila kelebihan sinar, warna daunnya akan menjadi hijau kekuningan. Sinar Matahari yang cukup akan membuat anggrek ini rajin berbunga. Selain merangsang pembentukan bunga, sinar matahari juga membuat tanaman lebih kuat, tahan serangan penyakit dan mampu mengumpulkan makanan cadangan.
Makanan cadangan ini akan tersimpan di dalam bulb. Bulb yang padat berisi akan rajin menghasilkan tunas dan bunga. Anggrek ini akan rajin berbunga pada lingkungan bertempreatur antara 15-35 derajat Celcius. Anggrek ini sangat membutuhkan air sehingga memerlukan penyiraman secara teratur, namun ia juga memerlukan waktu kering beberapa saat, sebelum disiram lagi. Saat disiram, akar akan menyerap air sebanyak-banyaknya untuk disimpan dalam akar maupun bulb.
6) Anggrek Monyet
Anggrek monyet adalah salah satu jenis anggrek yang memiliki bunga mirip dengan wajah monyet. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Dracula simia yang dinamai oleh seorang ahli botani Luer pada tahun 1978. Hidap pada habitat dengan ketinggian 1000-2000 meter dengan suhu sekitar 27 derajat Celcius dan kelembaban 80-90%.
7) Anggrek Hartinah
Anggrek Hartinah atau Anggrek Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) merupakan salah satu jenis tumbuhan anggrek yang endemik (hanya tumbuh di daerah tertentu) Sumater Utara, Indonesia. Anggrek ini pertama kali ditemukan di Desa Baniara Tele Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada tahun 1976.
8) Anggrek Violet
Anggrek violet merupakan salah satu tanaman yang paling menguntungkan dari ribuan jenis anggrek. Tanaman bunga ini juga dapat menjadi hadiah yang indah untuk keluarga baru atau untuk mempromosikan keharmonisan bagi siapa pun dalam suatu hubungan. Jenis anggrek ini memang terkenal sangat indah karena bentuk bunganya yang kecil dan memiliki warna violet yang pekat namun memesona.Anggrek ini juga mengeluarkan aroma yang sangat harum.
9) Anggrek kebutan
Anggrek kebutan (Ascocentrum miniatum) merupakan merupakan jenis anggrek langka dan dan species yang dilindungi di Indonesia. Kebutan mempunyai karakter tumbuh monopodial (satu batang tumbuh terus-menerus) dan termasuk sangat mudah untuk di budidaya. Anggrek ini banyak ditemukan di Assam, Laos, Thailand, Vietnam, Jawa, Malaysia, Filipina, dan Sumatra.
Spesies ini dilindungi di Indonesia. Anggrek kebutan memiliki bunga yang harum saat mekarnya, meskipun dikategorikan sebagai monopodial tetapi sesudah mempunyai batang yang panjang maka akan tumbuh anakan-anakan baru dari ruas-ruas batang yang siap menjadi rumpun baru. Anakan-anakan baru akan membentuk koloni baru dengan jumlah dapat mencapai 5 sampai 10 batang. Anggrek ini juga memiliki sifat epifit (menempel di pohon sebagai tanaman pelindung dengan ciri khas tanaman tersebut tidak mengambil makanan dari pohon yang ditempeli).