www.itusaya.com/Bercerita tentang tanah Toraja tak akan pernah ada habisnya, daerah yang satu ini bukan hanya dikenal akan budaya adat dan tradisinya namun lebih dari itu daerah ini pun menyimpan cerita indah dibalik kuliner khasnya. Makanya jangan heran jika Toraja disebut sebagai destinasi terindah di Pulau Sulawesi yang wajib dikunjungi. Penasaran dengan kuliner yang dimilikinya.
Di tanah Toraja terdapat kuliner khasnya yang disebut Tollo’ Pammerasan
Makanan ini berbahan irisan buah pangi atau kepayang. Isi bijinya menjadi salah satu bahan penting karena berbentuk serbuk hitam yang disebut Pammarasan. Ramuan ini lalu dicampurkan ke masakan sehingga menciptakan kuah kehitaman dengan rasa pedas nan lezat. Umumnya, kuliner ini disajikan dengan belut, ikan emas, ataupun bandeng.
Adapula yang disebut Pa’tong Pa’tong merupakan kuliner khas dengan bahan utama berupa daging anjing. Masakan ini juga menggunakan berbagai macam bumbu dan rempah seperti cabe rawit serta lengkuas. Olahan ini terkenal dengan rasa pedas yang menggugah selera. Kuliner ini hanya bisa dicicipi di tempat tertentu.
Lain halnya dengan Utan Tu’tuk Tu’tuk dalam bahasa Indonesia yaitu tumbuk, sedangkan utan yaitu sayur. Utan Tu’tuk merupakan kuliner berupa daun singkong yang ditumbuk hingga halus. Proses memasaknya menggunakan santan dan serbuk kelapa sehingga rasanya lebih gurih. Bedanya, campuran cabai membuat makanan ini terasa pedas dan bikin ketagihan.
Beda lagi dengan Pappiong Pa’ Piong Manuk. Manuk yang berarti ayam ini merupakan makanan dengan berbahan dasar dari daging ayam. Cara pembuatannya sendiri yaitu daging ayam yang dicampur dengan daun mayana dan bumbu, rempah-rempah. Lalu ditambahkan cabe rawit atau lombok katokkon. Makanan ini sangat pedas tapi dengan rasa yang begitu lezat.
Makanan ini dimasak dengan metode yang unik, yaitu menggunakan bambu. Proses memasaknya merupakan warisan turun temurun. Umumnya, Pappiong memerlukan daging babi sebagai bahan utamanya. Tapi tak jarang juga memakai ayam ataupun ikan.
Di samping itu, pa’piong juga memang menjadi kebanggaan masyarakat Toraja sendiri untuk diperkenalkan sebagai makanan khas mereka. Kalau anda pernah melihat makanan Toraja yang disajikan atau diambil dari bambu, sudah pasti adalah pa’piong! Makanan khas Tana Toraja ini memang langsung dimasak menggunakan bambu dan biasa disajikan bersama dengan sayur bulunangko, mayana, atau bisa juga bersama dengan burak atau pohon pisang yang masih muda.
Masih ada nih namanya Pantollo Ledong Pantollo Ledong yaitu makanan yang terbuat dari bahan dasar belut. Kemudian diolah dan dimasak seperti halnya rawon dan dicampur dengan menggunakan bumbu dan rempah-rempah khas Toraja.
Pantollo’ Lendong adalah satu makanan berat yang disukai oleh masyarakat Toraja. Lendong artinya belut, yang kemudian dimasak dengan menggunakan bumbu hitam yang disebut “pamarrasan”. Biasanya, lendong yang dimasak pamarrasan ini, juga dibumbui dengan pangi. Kalau sebutan orang Jawa ialah kluwek. Selain lendong, ikan dan babi juga bisa dimasak pamarrasan, dan menu makanan ini biasanya juga merupakan salah satu santapan yang suka ada di acara-acara adat di Tana Toraja. Tidak hanya pangi saja, rempah-rempah seperti daun mayana atau lombok katokkon (cabe asli Toraja) juga kerap dihidangkan bersama makanan pantollo’ ini.
Ini tak kalah enak namanya Pokon Makanan ini sejenis panganan yang khas dari Toraja. Makanan yang berbahan dasar santan kelapa, kemudian beras yang dicampur dengan santan lalu dibungkus dan direbus hingga matang. Makanan ini biasa disajikan saat acara syukuran.
Dan yang terakhir disebut Dangkot Untuk makanan khas Toraja yang satu ini, daging bebek adalah bahan dasarnya, yang kemudian dimasak dan dibumbui secara khusus dengan cara orang Toraja. Dangkot biasanya mempunyai cita rasa yang gurih dan pedas, sehingga memang cocok dengan lidah orang Toraja. Selain enak, dangkot juga ternyata mempunyai manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Makanan ini dipercaya dapat memperkuat kekebalan tubuh dan dijadikan antioksidan. Ini karena daging bebek yang dipakai dalam masakan ini mengandung asam amino, vitamin B-12 dan sodium, serta fosfor yang banyak diperlukan oleh tubuh. Bumbu-bumbu yang biasanya digunakan dalam memasak dangkot, adalah seperti cabe rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, merica, lengkuas, sereh, dan berbagai macam bumbu lainnya yang dapat memperkuat cita rasa.
Gimana seru penasaran kan dengan citarasa kuliner khas dari Tanah Toraja, makanya buruan berkunjung mumpung masih libur, dijamin sekali mencicipi pasti akan ketagihan,tapi ingat makanan khas Tanah Toraja agak pedas sih makanya jika merasa tidak tahan dengan rasa yang pedas, lebih baik siapkan air minum sebelum makan. wkwkwkwk
Di tanah Toraja terdapat kuliner khasnya yang disebut Tollo’ Pammerasan
Makanan ini berbahan irisan buah pangi atau kepayang. Isi bijinya menjadi salah satu bahan penting karena berbentuk serbuk hitam yang disebut Pammarasan. Ramuan ini lalu dicampurkan ke masakan sehingga menciptakan kuah kehitaman dengan rasa pedas nan lezat. Umumnya, kuliner ini disajikan dengan belut, ikan emas, ataupun bandeng.
Adapula yang disebut Pa’tong Pa’tong merupakan kuliner khas dengan bahan utama berupa daging anjing. Masakan ini juga menggunakan berbagai macam bumbu dan rempah seperti cabe rawit serta lengkuas. Olahan ini terkenal dengan rasa pedas yang menggugah selera. Kuliner ini hanya bisa dicicipi di tempat tertentu.
Lain halnya dengan Utan Tu’tuk Tu’tuk dalam bahasa Indonesia yaitu tumbuk, sedangkan utan yaitu sayur. Utan Tu’tuk merupakan kuliner berupa daun singkong yang ditumbuk hingga halus. Proses memasaknya menggunakan santan dan serbuk kelapa sehingga rasanya lebih gurih. Bedanya, campuran cabai membuat makanan ini terasa pedas dan bikin ketagihan.
Beda lagi dengan Pappiong Pa’ Piong Manuk. Manuk yang berarti ayam ini merupakan makanan dengan berbahan dasar dari daging ayam. Cara pembuatannya sendiri yaitu daging ayam yang dicampur dengan daun mayana dan bumbu, rempah-rempah. Lalu ditambahkan cabe rawit atau lombok katokkon. Makanan ini sangat pedas tapi dengan rasa yang begitu lezat.
Makanan ini dimasak dengan metode yang unik, yaitu menggunakan bambu. Proses memasaknya merupakan warisan turun temurun. Umumnya, Pappiong memerlukan daging babi sebagai bahan utamanya. Tapi tak jarang juga memakai ayam ataupun ikan.
Di samping itu, pa’piong juga memang menjadi kebanggaan masyarakat Toraja sendiri untuk diperkenalkan sebagai makanan khas mereka. Kalau anda pernah melihat makanan Toraja yang disajikan atau diambil dari bambu, sudah pasti adalah pa’piong! Makanan khas Tana Toraja ini memang langsung dimasak menggunakan bambu dan biasa disajikan bersama dengan sayur bulunangko, mayana, atau bisa juga bersama dengan burak atau pohon pisang yang masih muda.
Masih ada nih namanya Pantollo Ledong Pantollo Ledong yaitu makanan yang terbuat dari bahan dasar belut. Kemudian diolah dan dimasak seperti halnya rawon dan dicampur dengan menggunakan bumbu dan rempah-rempah khas Toraja.
Pantollo’ Lendong adalah satu makanan berat yang disukai oleh masyarakat Toraja. Lendong artinya belut, yang kemudian dimasak dengan menggunakan bumbu hitam yang disebut “pamarrasan”. Biasanya, lendong yang dimasak pamarrasan ini, juga dibumbui dengan pangi. Kalau sebutan orang Jawa ialah kluwek. Selain lendong, ikan dan babi juga bisa dimasak pamarrasan, dan menu makanan ini biasanya juga merupakan salah satu santapan yang suka ada di acara-acara adat di Tana Toraja. Tidak hanya pangi saja, rempah-rempah seperti daun mayana atau lombok katokkon (cabe asli Toraja) juga kerap dihidangkan bersama makanan pantollo’ ini.
Ini tak kalah enak namanya Pokon Makanan ini sejenis panganan yang khas dari Toraja. Makanan yang berbahan dasar santan kelapa, kemudian beras yang dicampur dengan santan lalu dibungkus dan direbus hingga matang. Makanan ini biasa disajikan saat acara syukuran.
Dan yang terakhir disebut Dangkot Untuk makanan khas Toraja yang satu ini, daging bebek adalah bahan dasarnya, yang kemudian dimasak dan dibumbui secara khusus dengan cara orang Toraja. Dangkot biasanya mempunyai cita rasa yang gurih dan pedas, sehingga memang cocok dengan lidah orang Toraja. Selain enak, dangkot juga ternyata mempunyai manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Makanan ini dipercaya dapat memperkuat kekebalan tubuh dan dijadikan antioksidan. Ini karena daging bebek yang dipakai dalam masakan ini mengandung asam amino, vitamin B-12 dan sodium, serta fosfor yang banyak diperlukan oleh tubuh. Bumbu-bumbu yang biasanya digunakan dalam memasak dangkot, adalah seperti cabe rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, merica, lengkuas, sereh, dan berbagai macam bumbu lainnya yang dapat memperkuat cita rasa.
Gimana seru penasaran kan dengan citarasa kuliner khas dari Tanah Toraja, makanya buruan berkunjung mumpung masih libur, dijamin sekali mencicipi pasti akan ketagihan,tapi ingat makanan khas Tanah Toraja agak pedas sih makanya jika merasa tidak tahan dengan rasa yang pedas, lebih baik siapkan air minum sebelum makan. wkwkwkwk